Antisipasi pengetatan kebijakan yang lebih cepat dari Fed melemahkan aset berisiko, yang membuat pound Inggris mulai berbalik arah, menurun dari level tertingginya hampir dua bulan terakhir.
Sebelumnya sejumlah pejabat Fed mengatakan pasar tenaga kerja AS yang "sangat ketat" memerlukan kenaikan suku bunga lebih cepat. Hal tersebut mengindikasikan Fed dapat mengurangi kepemilikan aset bank sentral secara keseluruhan untuk mengatasi tingginya inflasi.
Laporan Ketenagakerjaan Nasional dari ADP menunjukkan tingkat pekerjaan sektor swasta di AS melonjak pada bulan lalu, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Reuters, berpotensi meningkatkan ekspektasi untuk angka non-farm payrolls yang akan dirilis Jumat.
"Dengan peluang kenaikan suku bunga di bulan Maret dan ancaman pengetatan kuantitaif tahun ini, USD harusnya bisa mempertahankan kekuatannya," tulis ahli strategi TD Securities dalam sebuah laporan, dilansir Reuters, Kamis (6/1/2022).
Meskipun Fed semakin hawkish selama beberapa bulan terakhir, kenaikan indeks dolar masih mengalami stagnasi sejak mencapai level tertingginya sejal 16-bulan terakhir di area 96,938 pada akhir November 2021.