"Kita akan bangun caustic soda semester II-2024 USD1 miliar masa konstruksi 2 tahun," jelasnya.
Direktur Legal, Hubungan Eksternal, dan Ekonomi Sirkular Chandra Asri Group Edi Riva’i menambahkan, ekspansi bisnis tersebut dilakukan lantaran soda kaustik mengalami kekurangan di seluruh Asia Tenggara berdasarkan data IHS Markit, 2022.
Bahkan, Indonesia diprediksi mengalami defisit hingga 462KTA pada 2026. Sementara itu, produksi EDC di Asia Tenggara berada jauh di bawah permintaan regional, yaitu setara dengan 80% permintaan EDC regional dan diperkirakan akan mencapai 90% di tahun-tahun mendatang.
"Saat ini Chandra Asri sedang menyiapkan untuk FID Pabrik CA-EDC. Di mana Caustic Soda Plant 400 KTA untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Sedangkan EDC Plant 500 KTA 100% untuk ekspor," tambah dia.
Di sisi lain, Chandra Asri sedang melakukan diversifikasi bisnis sebagai upaya memperkuat kinerja Perusahaan. Perusahaan mengakuisisi PT Krakatau Chandra Energi (dulunya PT Krakatau Daya Listrik) dan PT Krakatau Tirta Industri di sektor infrastruktur melalui anak usahanya PT Chandra Daya Investasi (CDI) pada awal 2023 lalu.