Berdasarkan kinerja per segmen bisnis, jasa hulu migas mencatat pendapatan Rp1,29 triliun, tumbuh 7 persen secara tahunan, dengan perolehan EBITDA Rp148 miliar. Segmen penjualan barang, jasa distribusi, dan logistik energi juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 23 persen menjadi Rp2,05 triliun.
"Sementara itu, jasa penunjang migas mencatatkan pertumbuhan pendapatan tertinggi, yakni sebesar 52 persen, dari sebelumnya Rp342 miliar menjadi Rp521 miliar," katanya.
PT Pertamina Patra Niaga dan PT Pertamina EP menjadi pelanggan terbesar perseroan dengan kontribusi Rp1,71 triliun. Jumlah itu setara 46 persen dari total pendapatan Elnusa.
Di kuartal I-2025, Elnusa mencatatkan EBITDA sebesar Rp395 miliar, meningkat 6 persen dibandingkan tahun lalu senilai Rp372 miliar, dengan margin EBITDA 10,6 persen. Laba bersih meningkat 2 persen menjadi Rp187 miliar, meningkat 2 persen secara tahunan.
Aset Elnusa hingga 31 Maret 2025 juga tumbuh 11 persen menjadi Rp11,03 triliun, sejalan dengan kenaikan liabilitas menjadi Rp5,94 triliun dan ekuitas menjadi Rp5,09 triliun. Pada posisi saldo kas akhir tumbuh sebesar 20 persen menjadi Rp2,96 triliun, memperkuat posisi keuangan Elnusa dalam menghadapi dinamika industri energi ke depan.
(Rahmat Fiansyah)