IDXChannel - Investor tengah dibayangi kekhawatiran isyarat kenaikan suku bunga menjelang hasil risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).
Sebelumnya, bank sentral mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan FMOC bulan Juni, namun mengisyaratkan setidaknya dua kenaikan lagi tahun ini. Hal ini karena mengingat inflasi negeri paman Sam masih tetap jauh di atas target tahunan The Fed.
Pasar saat ini menilai peluang 88 persen The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir Juli.
Sementara kekhawatiran akan kembali meningkatnya eskalai perang dagang AS-China yang telah diperbarui juga merusak sentimen pasar komoditas hari ini.
Di pasar komoditas, minyak mentah dan emas menjadi yang cukup tertekan dari adanya sinyal hawkish ini.
Emas-Minyak Kompak Datar
Emas spot stabil di USD1.924,56 per troy ons, sementara emas berjangka datar di USD 1.932,15 per troy ons pada pukul 11.08 WIB.
Sementara minyak berjangka Brent turun 0,59 persen menjadi USD75,8 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate stabil di USD70,89 per barel pada pukul 11.03 WIB.
Prospek suku bunga yang lebih tinggi sangat membebani harga minyak tahun ini, karena pasar khawatir bahwa perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh suku bunga yang lebih tinggi akan mengurangi permintaan minyak hingga akhir tahun.
Ketua The Fed Jerome Powell juga menegaskan kembali rencana kenaikan lebih banyak suku bunga yang pada gilirannya menekan pasar minyak. Terlebih prospek kondisi moneter yang lebih ketat dan pertumbuhan ekonomi yang memburuk.