"Fasilitas kredit ini menyebabkan rasio bersih utang terhadap ekuitas perseroan meningkat jadi sekitar 17 persen," tutur manajemen.
DSSA diketahui membukukan laba bersih sebesar USD243,8 juta hingga kuartal III-2024. Realisasi itu turun 34 persen dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar USD371,7 juta.
Penurunan laba ini sejalan dengan merosotnya pendapatan usaha perseroan sebesar 45 persen menjadi USD2,24 miliar dari sebelumnya USD4,09 miliar.
Saham DSSA dibuka melemah di harga Rp47.975 pada perdagangan Jumat ini (7/2). Hingga 12 menit perdagangan berlangsung, saham emiten tambang itu sudah terpangkas 2,55 persen ke Rp46.800.
(Fiki Ariyanti)