"Maka perseroan berniat untuk melakukan pencatatan saham di NYSE atau NASDAQ untuk dapat meningkatkan volume perdagangan dan stabilitas harga saham perseroan yang diperdagangkan di BEI," ujarnya.
"Perseroan yakin bahwa dengan mencatatkan di pasar AS akan meningkatkan visibilitasnya secara substansial bagi investor AS yang mencari peluang investasi di bidang real estate dan pusat kesehatan di Asia Tenggara, serta dapat menciptakan likuiditas tambahan dan kekuatan harga untuk perdagangan saham kami di BEI jika peluang arbitrase muncul dan dimanfaatkan oleh investor institusional di AS dan Indonesia," tutur Ahmad
Adapun metode yang akan dilakukan perseroan untuk mencatatkan saham di Bursa AS adalah melalui American Depositary Receipts (ADR).
ADR adalah instrumen keamanan yang dapat dinegosiasikan yang diterbitkan oleh bank AS yang mewakili sejumlah saham tertentu di perusahaan asing yang diperdagangkan di pasar keuangan AS.
"ADR membayar dividen dalam dolar AS dan diperdagangkan seperti saham biasa. Perusahaan kini dapat membeli saham perusahaan asing dalam jumlah besar dan menerbitkannya kembali di pasar AS. ADR terdaftar di NYSE, NASDAQ, AMEX dan dapat dijual bebas," ujar Ahmad.