Aristo menjelaskan, dalam empat tahun terakhir besaran dividen per saham yang dibagikan pengelola Rumah Sakit Hermina ini terus mengalami kenaikan.
Di mana, pada 2018, HEAL membagikan dividen sebesar Rp2,2 per saham, kemudian tahun 2019 sebesar Rp2,4 per saham, tahun 2020 sebesar Rp5 per saham dan tahun 2021 sebesar Rp6 per saham.
“Perseroan juga menetapkan laba ditahan untuk pertumbuhan Hermina di Indonesia karena pertumbuhan jasa kesehatan ini masih dalam tahap awal,” terang Aristo.
Perihal kinerja, hingga akhir 2022, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih hingga akhir Desember 2022. Pengelola rumah sakit Hermina ini membukukan laba Rp298,59 miliar, turun 70,01% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp995,97 miliar.
Sejalan dengan laba, pendapatan perseroan pun turun 16,47% menjadi Rp4,90 triliun, dari sebelumnya Rp5,86 triliun. Berdasarkan segmennya, pendapatan rumah sakit tercatat sebesar Rp3,56 triliun, dan segmen non rumah sakit tercatat sebesar Rp26,57 miliar.