"Sampai dengan semester pertama tahun 2025, Divisi Obat Dengan Resep Dokter berhasil membukukan penjualan neto sebesar Rp5,5 triliun atau bertumbuh sebesar 6,85 persen," kata Sugianto.
Kemudian Divisi Obat Bebas mencatat penjualan Rp2,4 triliun (+5,7 persen), Divisi Bahan Baku Rp1,2 triliun (+4,2 persen), Divisi Peralatan Kesehatan Rp760 miliar (+4,2 persen), dan Divisi Obat Hewan dan Ternak Rp28 miliar (+5,2 persen), serta Divisi Jasa Layanan Kesehatan Rp41 miliar (+19 persen).
Sementara itu, beban pokok pendapatan naik 2,5 persen menjadi Rp14,4 triliun, yang mencerminkan margin laba kotor sekitar 8,9 persen atau Rp1,6 triliun.
Namun, usai dikurangi beban operasional, laba sebelum pajak Enseval tersisa Rp507 miliar. Setelah dipotong pajak, laba bersihnya sebesar Rp393 miliar dengan margin 2,4 persen.
Dari sisi neraca, aset Enseval per 30 Juni 2025 mencapai Rp12,2 triliun, naik 6,5 persen. Adapun liabilitas meningkat 22 persen menjadi Rp4,7 triliun dan ekuitas turun menjadi Rp7,49 triliun.