Di lain sisi, rasio utang terhadap modal BUMN terus turun. Erick mengatakan rasio utang terhadap modal pada 2020 mencapai 38,6 persen, kemudian turun menjadi 36,2 persen, dan 2022 yang turun lagi hingga 34 persen.
"Artinya kadang ada persepsi BUMN ini ada utang, tetapi ketika dikonsolidasikan ini sehat," kata dia.
Adapun laba konsolidasi perusahaan pelat merah hingga kuartal III/2022 mencapai Rp 155 triliun (belum diaudit). Erick mengatakan laba konsolidasi BUMN menjadi bukti transformasi BUMN yang menghasilkan kinerja positif dan berkontribusi besar pada makro ekonomi nasional.
"Capaian dan kontribusi ini menjadi bukti adanya konsolidasi, efisiensi, dan fokus pembangunan ekosistem di BUMN," ujarnya.
(FRI)