Untuk aksi korporasi Palm Co dan Sugar Co, juga diharapkan mendorong perkembangan industri gula dan kelapa sawit. Erick menilai kedua aspek tersebut tidak saja berhubungan dengan pangan, tetapi juga energi baru terbarukan (EBT) di Tanah Air.
"Sama juga, kita lihat PTPN yang namanya gula itu bagian dari energi juga sekarang, tidak hanya untuk pangan, tapi juga energi, dan ini menjadi tren kalau kita lihat banyak perusahaan minyak yang mengakuisisi perkebunan sekarang di dunia, nah ini yang saya rasa dunia mengharapkan adanya green energy, dan kebetulan kita punya bany
ak potensi," tuturnya.
Adapun PalmCo membidik pendanaan baru di pasar modal senilai Rp5 triliun - Rp10 triliun ketika subholding PTPN III itu berhasil go publik. (NIA)