Perlu diketahui, ESIP membukukan penjualan bersih senilai Rp 53,93 miliar. Jumlah ini naik 13,76 persen dari realisasi pendapatan di periode 2020 sebesar Rp 47,40 miliar.
Secara rinci, penjualan ESIP didominasi HDPE (High-density polyethylene) senilai Rp35,53 miliar, disusul penjualan Low Density Polyethylene (LDPE) senilai Rp18,39 miliar. Seluruh penjualan ESIP dilempar ke pasar domestik.
Hanya saja, ESIP mencatat kenaikan sejumlah beban. Kenaikan beban ini jumlahnya lebih besar dibanding kenaikan pendapatan. Misal, beban pokok pendapatan yang naik 17,9 persen dari semula Rp39,97 miliar menjadi Rp46,89 miliar.
Salah satu komponen yang naik adalah pemakaian bahan baku, yang naik menjadi Rp39,11 miliar dari sebelumnya Rp31,83 miliar.
Bersamaan, beban usaha ESIP juga naik 15,23 persen menjadi Rp 3,30 miliar dari sebelumnya Rp2,86 miliar. Pun demikian dengan beban keuangan yang naik 16,7 persen menjadi Rp2,93 miliar.