sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Euforia MSCI Guncang Saham Konglomerat Pekan Ini

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
09/08/2025 09:40 WIB
Demam MSCI mengguncang lantai bursa pekan ini, memicu euforia di saham-saham milik para konglomerat Tanah Air.
Euforia MSCI Guncang Saham Konglomerat Pekan Ini. (Foto: Freepik)
Euforia MSCI Guncang Saham Konglomerat Pekan Ini. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Demam MSCI mengguncang lantai bursa pekan ini, memicu euforia di saham-saham milik para konglomerat Tanah Air.

Revisi daftar konstituen indeks global bergengsi tersebut untuk periode Agustus 2025 membawa kabar manis bagi sebagian grup usaha, tetapi juga menjadi pukulan bagi yang terdegradasi.

Grup Barito milik taipan Prajogo Pangestu menjadi salah satu pemenang besar dalam review kali ini. Dua emiten andalannya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Petrosea Tbk (PTRO), resmi masuk ke indeks MSCI. CUAN tercatat masuk MSCI Global Standard Indexes, sedangkan PTRO bergabung ke MSCI Small Cap Indexes.

Keduanya ditutup melesat pada perdagangan Jumat (8/8/2025), dengan CUAN naik 7,19 persen dan PTRO melonjak 9,01 persen.

Saham Prajogo lainnya juga mendapat sentimen positif, seperti BRPT yang naik 3,36 persen, CDIA menguat 0,96 persen, dan BREN terbang 9,66 persen. Hanya TPIA yang melemah 2,22 persen.

Grup Sinarmas milik keluarga Widjaja juga menikmati euforia MSCI. DSSA yang baru masuk ke MSCI Standard Index langsung melejit 20,00 persen. Saham grup lainnya pun ikut terdongkrak, dengan SMMA naik 10,07 persen, INKP 8,11 persen, dan TKIM 11,55 persen.

Saham milik Happy Hapsoro melalui PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dan anak usahanya PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) juga ikut kebagian berkah. RATU naik 5,43 persen, sementara RAJA menguat 1,92 persen setelah RATU masuk ke MSCI Small Cap Indexes. Di sisi lain, Grup Triputra lewat TAPG turut naik 2,41 persen.

Namun, tidak semua konglomerat menikmati hasil manis. Boy Thohir melalui Grup Adaro dan Merdeka justru terpukul akibat perubahan indeks. ADRO turun kelas dari Standard Index ke Small Cap dan terkoreksi 4,28 persen. MBMA yang didepak dari Small Cap Indexes anjlok 7,33 persen, disusul penurunan ADMR 2,18 persen dan MDKA 0,80 persen.

Sementara itu, AADI, emiten Boy Thohir yang baru masuk dan menemani ADRO di Small Cap Indexes, hanya naik tipis 2,81 persen.

Nasib serupa dialami Grup Panin. PNLF terdepak dari MSCI Small Cap dan turun 1,57 persen, sedangkan PNBN dan CFIN ikut melemah masing-masing 0,87 persen dan 0,64 persen.

Potensi Inflow

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai, potensi dana asing yang masuk ke pasar Indonesia masih cukup besar dalam waktu dekat.

“Ada perkiraan inflow yang cukup besar hingga di akhir Agustus nanti menyusul masuknya beberapa konstituen Indonesia ke MSCI,” ujar Michael kepada IDXChannel, Jumat (8/8/2025).

Ia menyebut dua saham yang masuk ke indeks MSCI Standard Cap, yakni DSSA dan CUAN. Keduanya dinilai menjadi incaran karena potensi arus dana dari manajer investasi global.

“Dua yang masuk ke Standard Caps adalah DSSA dan CUAN,” imbuh Michael.

Secara teknikal, Michael mengamati bahwa saham-saham tersebut tengah berada di titik tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH), sehingga analisis teknikal konvensional menjadi kurang relevan.

“Secara teknikal, saham Prajogo Pangestu bergerak di area ATH,” tuturnya.

Karena itu, ia menambahkan, proyeksi pergerakan harga lebih banyak mengandalkan ekspektasi arus dana yang masuk. “Sehingga pergerakan teknikal hanya bisa menggunakan flow forecasting,” demikian kata Michael.

Perubahan komposisi MSCI akan berlaku efektif per 27 Agustus 2025, usai penutupan perdagangan 26 Agustus. Review berikutnya dijadwalkan pada 5 November 2025. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement