IDXChannel - Sesuai perkiraan berbagai pihak, Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) secara resmi kembali menaikkan suku bunga acuannya ke level yang lebih tinggi, bahkan tertinggi sejak tahun 2008 lalu.
Kebijakan tersebut diambil lewat Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung 1-2 November 2022 waktu setempat, di mana diputuskan bahwa Fed Fund Rate dinaikkan sebesar 75 basis poin menjadi 3,75 sampai 4 persen.
Sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (3/11/2022), kebijakan suku bunga tinggi terpaksa diambil The Fed demi memerangi 'wabah' inflasi terburuk dalam 40 tahun terakhir. Dalam hal ini, The Fed masih dengan tegas menyatakan bahwa target akhir dari upaya ini adalah mengembalikan posisi inflasi AS ke posisi normal, di level dua persen.
Namun begitu, meski secara agresif telah menaikkan bunga acuan, The Fed juga mengisyaratkan bahwa kenaikan biaya pinjaman di masa depan dapat dilakukan dalam langkah-langkah yang lebih kecil, dengan memperhitungkan pengetatan kumulatif yang telah dilakukan.
Dengan kenaikan kali ini, maka The Fed telah menaikkan suku bunga acuan dalam enam pertemuan berturut-turut sejak Maret 2022, bahkan dengan porsi kenaikan sebesar 75 basis poin dalam empat pertemuan terakhir. Selain itu, langkah ini juga sekaligus memposisikan Fed Fund Rate pada level tertinggi sejak 2008 lalu.
Terkait kebijakan ini, pelaku pasar dan pengamat ekonomi pun terbelah dalam menyampaikan pendapatnya. Senior Investment Strategist Allspring Global Investment, Brian Jacobsen, mialnya, cukup menyayangkan langkah The Fed yang tanpa henti menaikkan suku bunga acuannya.
"Anda tidak dapat terus-menerus meminum pil (obat) sampai Anda merasa lebih baik. Terkadang, yang perlu Anda lakukan hanya menunggu obatnya bekerja. The Fed perlu lakukan itu dan bertindak bijaksana, yaitu dengan memperlambat laju kenaikan (bunga)," ujar Jacobsen, dalam laporan Reuters tersebut.
Sementara, dukungan justru datang dari Senior Portfolio Strategist Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey. Menurut Ghriskey, langkah yang diambil The Fed kali ini semakin menegaskan keseriusan regulator, dan juga Pemerintah AS secara keseluruhan, tentang upaya memerangi inflasi dari berbagai sisi.
"Langkah yang benar untuk selalu memastikan (AS) sampai ke sana (inflasi normal kembali). Ada perasaan bahwa mungkin (kenaikan cukup) hanya 50 basis poin saja. Tapi Saya rasa investor tetap senang dengan kepastian bahwa inflasi masih tetap menjadi musuh kita bersama," tegas Ghriskey. (TSA)