Terkait kebijakan ini, pelaku pasar dan pengamat ekonomi pun terbelah dalam menyampaikan pendapatnya. Senior Investment Strategist Allspring Global Investment, Brian Jacobsen, mialnya, cukup menyayangkan langkah The Fed yang tanpa henti menaikkan suku bunga acuannya.
"Anda tidak dapat terus-menerus meminum pil (obat) sampai Anda merasa lebih baik. Terkadang, yang perlu Anda lakukan hanya menunggu obatnya bekerja. The Fed perlu lakukan itu dan bertindak bijaksana, yaitu dengan memperlambat laju kenaikan (bunga)," ujar Jacobsen, dalam laporan Reuters tersebut.
Sementara, dukungan justru datang dari Senior Portfolio Strategist Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey. Menurut Ghriskey, langkah yang diambil The Fed kali ini semakin menegaskan keseriusan regulator, dan juga Pemerintah AS secara keseluruhan, tentang upaya memerangi inflasi dari berbagai sisi.
"Langkah yang benar untuk selalu memastikan (AS) sampai ke sana (inflasi normal kembali). Ada perasaan bahwa mungkin (kenaikan cukup) hanya 50 basis poin saja. Tapi Saya rasa investor tetap senang dengan kepastian bahwa inflasi masih tetap menjadi musuh kita bersama," tegas Ghriskey. (TSA)