"Operasi kapal kami memiliki kontribusi terhadap emisi karbon, dan HUMI terus mencari cara untuk memitigasi dampak ini melalui peningkatan efisiensi energi, pemanfaatan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, serta inovasi berkelanjutan dalam operasional kapal," ujar Tirta.
Karenanya, Tirta memastikan bahwa Perseroan berkomitmen penuh untuk terus berinovasi untuk mengurangi jejak karbon dan memastikan bahwa kami beroperasi dengan dampak lingkungan yang lebih rendah.
Sebagai salah satu upaya konkrit dalam mengatasi perubahan iklim, HUMI meluncurkan Program Penanaman Mangrove yang berfungsi sebagai kompensasi karbon (carbon offset) pada tiga hingga lima tahun mendatang.
Sebagaimana diketahui, mangrove dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon dioksida dan melindungi ekosistem pesisir.
"Program penanaman bibit mangrove ini akan berfungsi sebagai penyerap karbon alami sekaligus melindungi kawasan pesisir dari erosi dan abrasi. Penanaman mangrove ini juga menjadi langkah strategis untuk menjaga keberagaman hayati, mencegah kerusakan ekosistem, serta meningkatkan ketahanan pesisir terhadap dampak perubahan iklim," ujar Tirta.
Program ini melibatkan kolaborasi antara HUMI dengan Yayasan Mangrove Indonesia Lestari, sebuah komunitas non-profit yang memiliki concern dan memiliki inisiatif menyelamatkan bumi melalui konservasi mangrove.