“Sebagai langkah awal, kami telah mengukur dan melaporkan baseline emisi gas rumah kaca TBS untuk dimonitor setiap tahun hingga 2030 mendatang,” lanjut Dicky.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa perseroan akan memperkuat pondasi dalam mewujudkan komitmen pengembangan bisnis ke arah energi baru dan terbarukan.
Tahun ini, TOBA menargetkan belanja modal sebesar USD35 juta yang sebagian besar akan dialokasikan untuk bisnis kendaraan listrik dan bisnis energi terbarukan, yang sejalan dengan komitmen energi hijau perseroan.
Hingga semester I 2022, TOBA mencatatkan pendapatan sebesar USD279,5 juta. Angka itu naik 48% dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar USD188,8 juta.
Sejalan dengan pendapatan, laba bersih turut meningkat sebesar 70,7% menjadi sebesar USD51,2 juta hingga Juni 2022. Peningkatan pendapatan utamanya didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 82,5%, serta mulai beroperasinya PLTU Sulut-3 dan Sulbagut-1 secara penuh yang telah mencapai COD masing-masing pada bulan Juli dan Desember 2021.