IDXChannel - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengalokasikan belanja modal jumbo hingga USD150 juta pada 2025. Angka itu setara Rp2,4 triliun dengan asumsi kurs Rp16.200 per dolar AS.
Presiden Direktur Gajah Tunggal, Sugeng Rahardjo mengatakan, sebagian besar belanja modal atau capital expenditure (capex) tersebut akan digunakan untuk ekspansi pabrik ban Truck and Bus Radial (TBR) di Tangerang, Banten.
"Sebagian pendanaan dengan drawdown (menarik) pinjaman dari sindikasi bank yang dilakukan secara bertahap sampai dengan pembelian mesin selesai," katanya dalam Paparan Publik dikutip Selasa (1/7/2025).
Sebelumnya, perseroan telah mengamankan kredit sindikasi senilai Rp4,4 triliun dari enam bank, termasuk PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA). Fasilitas kredit tersebut memiliki dua tranche dengan tenor masing-masing 8 tahun dan 9 tahun.
Menurut Sugeng, kredit tersebut sangat penting bagi perseroan untuk melakukan ekspansi sekaligus mengamankan modal kerja (working capital).
Saat ini, GJTL mengoperasikan empat pabrik utama di Tangerang. Di samping itu, perseroan juga mengoperasikan pabrik ban Styrnee Butadiene Rubber (SBR) yang berbasis karet sintetis di Merak dan fasilitas pengujian ban (proving ground) di Karawang, Jawa Barat.
"Ekspansi pembangunan pabrik TBR baru di lokasi pabrik di Tangerang. Perusahaan belum ada rencana menambah pabrik di lokasi di luar wilayah Indonesia," katanya.
Perseroan juga terus berupaya mengelola biaya, termasuk bahan baku ban yakni karet. Saat ini, 70-75 persen bahan baku karet memiliki kontrak satu tahun dan sisanya dibeli dengan harga spot.
Pada 2024, Gajah Tunggal membukuan penjualan sebesar Rp18,03 triliun sementara pada kuartal I-2025, tercatat Rp4,47 triliun.
Produsen ban terbesar di Asia Tenggara yang terafiliasi dengan konglomerat Sjamsul Nursalim itu mencetak laba bersih Rp1,19 triliun pada tahun lalu. Sementara untuk tiga bulan pertama tahun ini tercatat Rp353 miliar.
(Rahmat Fiansyah)