Sebagai pembiayaan sektor swasta pertama ADB untuk industri kendaraan listrik di Indonesia, menurut Suzanne, kolaborasi semacam ini membuktikan bahwa solusi mobilitas listrik tidak hanya layak secara komersial, namun juga diharapkan mampu mendorong lebih banyak investasi dalam bidang ini.
Dukungan ACFP—program yang didanai oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia—juga menunjukkan pentingnya pendekatan yang menggabungkan aksi iklim dengan manfaat sosial dalam pengembangan industri mobilitas listrik, termasuk pemberdayaan perempuan dan perluasan peluang ekonomi bagi masyarakat yang kurang terwakili.
"Kami sangat senang dapat menjadi bagian dari upaya mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia," ujar Direktur Eksekutif, Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Heru Hatman.
Menurut Heru, tidak ada satu pihak pun yang dapat mengatasi tantangan perubahan iklim sendirian. Pengembangan ekosistem yang kuat melalui kemitraan multi-pemangku kepentingan akan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon.
"Sebagai koordinator pinjaman hijau dan mitra terpercaya untuk solusi pembiayaan berkelanjutan, program ini sejalan dengan Prinsip Pinjaman Hijau dan komitmen Bank DBS Indonesia untuk menjadi institusi keuangan yang mendukung transisi Asia menuju masa depan rendah karbon," ujar Heru.