"Kapasitas produksinya 73 ribu hingga 80 ribu metrik ton nikel per tahun. Estimasi biaya capex (capital expenditure/ dsana belanja modal) sebesar US$2,1 miliar untuk pembangunan pabrik, termasuk di dalamnya sekitar US$300 juta untuk tambahan pembangunan fasilitas LNG," tutur Febby.
Untuk membiayai proses pembangunan, ketiga pihak sepakat bahwa 70 persen anggaran bakal didapatkan melalui skema pinjaman. Sedangkan 30 persen sisa kebutuhan dana bakal dipenuhi secara patungan oleh ketiga perusahaan yang terlibat. (TSA)