sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Garap Bisnis Kapur, Chememan Gelontorkan Rp174 Miliar ke Anak Usaha Citatah (CTTH)

Market news editor Rahmat Fiansyah
08/10/2025 11:14 WIB
Chememan siap menanamkan modal sebesar USD10,6 juta atau setara Rp174 miliar untuk menggarap bisnis kapur di Indonesia.
Chememan siap menanamkan modal sebesar USD10,6 juta atau setara Rp174 miliar untuk menggarap bisnis kapur di Indonesia. (Foto: Dok. Chememan)
Chememan siap menanamkan modal sebesar USD10,6 juta atau setara Rp174 miliar untuk menggarap bisnis kapur di Indonesia. (Foto: Dok. Chememan)

IDXChannel - Perusahaan kapur dan kimia global, Chememan siap menanamkan modal sebesar USD10,6 juta atau setara Rp174 miliar untuk menggarap bisnis kapur di Indonesia.

Dana akan digunakan sebagai setoran modal untuk mengakuisisi 60 persen saham anak usaha PT Citatah Tbk (CTTH), PT Bukit Bunea. Sementara 40 persen sisanya tetap dikuasai Citatah dan Taufik Johannes lewat konversi utang pemegang saham. Proses transaksi ini ditargetkan rampung paling lambat 30 Juni 2026.

Kerja sama strategis ini dilakukan dalam rangka membangun fasilitas produksi kapur. PT Bukit Bunea sendiri saat ini memiliki izin konsesi tambang kapur berkualitas tinggi seluas 48,8 hektare di Sulawesi.

Rencananya, perseroan bersama Chememan membangun fasilitas produksi kapur dengan kapasitas awal 200 ribu ton per tahun. Angka ini akan ditingkatkan hingga 500 ribu ton per tahun.

“Kemitraan usaha ini menandai tonggak sejarah penting bagi sejarah Citatah dalam memperluas bisnisnya ke sektor kapur selain marmer, sehingga menciptakan peluang pertumbuhan baru bagi perusahaan,” ujar Presiden Direktur Citatah, Taufik Johannes lewat keterangan resmi, Rabu (8/10/2025).

CEO Chememan, Adisak Lowjun mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang berkembang pesat bagi produk kapur, dengan impor tahunan mendekati 1 juta ton. 

"Kemitraan kami dan Citatah akan mendukung strategi ekspansi Chememan di kawasan Asia Pasifik seraya berkontribusi terhadap upaya yang dilakukan oleh negara Indonesia untuk memperkuat industri hilirisasi pertambangannya dan mengurangi ketergantungan akan impor," ujarnya.

Saham CTTH yang berada di papan pemantauan khusus bergerak menguat 9,76 persen ke Rp45. Sejak awal tahun, saham emiten produsen marmer dan batu alam itu telah melesat lebih dari 70 persen.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement