Sebelumnya, Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson menjelaskan, pengajuan PMN Rp2 triliun ini menyesuaikan kenaikan biaya konstruksi dan investasi pada Tol Jogja-Bawen dari Rp14,2 triliun menjadi Rp18,3 triliun.
Lalu, perubahan saham ADHI pada pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dari 24 persen naik ke posisi 47,18 persen. Hal ini berdampak langsung pada ekuitas perusahaan dari semula sebesar Rp1,9 triliun membengkak menjadi Rp3,8 triliun.
"PMN 2025 merupakan opsi terbaik. Di sisi manfaat, akan memberikan perbaikan rasio keuangan perusahaan, terutama rasio utang terhadap modal," ujar Entus Asnawi saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (8/7/2024).
(DES)