Perseroan saat ini menghasilkan arus kas operasional yang positif dengan EBITDA sebesar USD70-80 juta hingga September 2024. Strategi ini diharapkan dapat terus meningkatkan kas perusahaan ke depannya.
"GIAA optimistis mencapai ekuitas positif pada tahun depan. Ekuitas positif sangat bergantung pada kesepakatan dengan seluruh lessor, dan saat ini baru sekitar 10 persen lessor yang menyetujui. Meskipun demikian, tim akan berusaha maksimal agar target ekuitas positif dapat dicapai sesegera mungkin," tuturnya.
Irfan menambahkan, rencana perseroan dalam tiga sampai lima tahun mendatang mencakup penambahan destinasi baru dan peningkatan frekuensi penerbangan untuk menjawab permintaan yang tinggi, khususnya di wilayah seperti Balikpapan.
"Selain itu, GIAA akan menambah pesawat, rute, dan memperbaiki kualitas layanan. Fokus utama adalah pertumbuhan yang bertahap dan berkelanjutan untuk menghindari risiko pertumbuhan eksponensial yang tidak stabil," ujarnya.
Perseroan juga akan menyiapkan mitigasi untuk menghadapi tantangan besar seperti pandemi di masa depan agar tetap bisa bertahan tanpa bantuan eksternal.