“Kami juga telah meningkatkan jumlah penerbangan umrah dari berbagai kota utama di Indonesia,” ujar Irfan.
Pada kuartal II-2023, GIAA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD33,6 juta atau setara Rp535,55 miliar, berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perseroan mencatatkan rugi sebesar USD110 juta.
Untuk meningkatkan kinerja, perseroan juga berharap dapat menerima tiga dari lima pesawat narrow body yang telah dipesan pada akhir kuartal III-2023.
Yang juga mendukung pertumbuhan kinerja, yakni perseroan berhasil menurunkan harga sewa pesawat hingga 30-50% setelah restrukturisasi, dan kini hanya membayar biaya sewa pesawat sesuai dengan durasi pemakaian pesawat kepada lessor.
Pada akhir kuartal III-2023, Garuda Indonesia dan AirAsia telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang mencakup tiga bentuk kerja sama.