sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Garuda Indonesia (GIAA) Rugi Rp1,2 Triliun di 2024, Efek Beban Operasional dan Utang

Market news editor Rahmat Fiansyah
27/03/2025 19:00 WIB
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membukukan kerugian bersih USD72 juta atau Rp1,17 triliun sepanjang 2024.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membukukan kerugian bersih USD72 juta atau Rp1,17 triliun sepanjang 2024. (Foto: Dok. Garuda)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membukukan kerugian bersih USD72 juta atau Rp1,17 triliun sepanjang 2024. (Foto: Dok. Garuda)

IDXChannel - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membukukan kerugian bersih USD72 juta atau Rp1,17 triliun sepanjang 2024. Angka tersebut berbanding terbalik dibandingkan 2023 saat Garuda mencetak laba bersih USD250,6 juta.

Dalam laporan keuangan konsolidasi auditan, Kamis (27/3/2025), maskapai full-service tersebut mencatatkan pendapatan usaha USD2,74 miliar atau Rp55 triliun pada tahun lalu. 

Pendapatan usaha perseroan tersebut didominasi segmen penerbangan berjadwal sebesar USD2,74 miliar atau 80 persen dari total pendapatan. Sisanya dari penerbangan tak berjadwal USD334 juta dan pendapatan lainnya USD340 juta.

Kinerja keuangan Garuda terbebani oleh tingginya beban usaha, terutama beban operasi penerbangan yang mencapai USD1,67 miliar, naik 9,6 persen dibandingkan 2023 sebesar USD1,52 miliar. 

Beban operasional ini terutama berasal dari bahan bakar yang mencapai USD1,08 miliar atau 65 persen dari total beban operasi. Sisanya berasal dari beban penyusutan USD331 juta, dan gaji tunjangan USD158 juta.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement