Kemudian, penjualan konsolidasi bersih meningkat sebesar 0,96 persen dibandingkan dengan kuartal I-2024.
Peningkatan laba bersih terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dari segmen Industri Lainnya yang tumbuh 39 persen YoY, dari Rp12 miliar di kuartal I-2024 menjadi Rp17 miliar di kuartal I-2025, khususnya berasal dari sektor Industri Umum.
Kontributor pertumbuhan berikutnya datang dari segmen ekspor yang meningkat 7,2 persen YoY, dari Rp24 miliar di kuartal I-2024 menjadi Rp25 miliar di kuartal I-2025. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh lonjakan permintaan dari India yang naik sebesar 17 persen YoY.
Dia menambahkan, 2025 diawali dengan industri otomotif di Indonesia mengalami tren penurunan akibat dari pelemahan ekonomi sebagai imbas menurunnya daya beli masyarakat, meningkatnya jumlah PHK, depresiasi rupiah, dan suku bunga yang relatif tinggi.
"Meski begitu, para pelaku industri otomotif masih optimistis penjualan kendaraan bermotor pada 2025 bisa mencapai target yang telah ditetapkan," katanya.