sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gas dan Rem, Analogi Jaga Pemulihan Ekonomi di Kuartal III-2020

Market news editor Fahmi Abidin
05/08/2020 16:15 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Pemerintah sedang menyeimbangkan analogi "gas dan rem" mobil untuk menjaga roda perekonomian.
Gas dan Rem, Analogi Jaga Pemulihan Ekonomi di Kuartal III-2020. (Foto: Ist)
Gas dan Rem, Analogi Jaga Pemulihan Ekonomi di Kuartal III-2020. (Foto: Ist)

IDXChannel - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Pemerintah sedang menyeimbangkan analogi "gas dan rem" seperti dalam mengendarai mobil untuk menjaga roda perekonomian agar segera pulih dari dampak Covid-19 memasuki kuartal III- 2020. Pertama, pemerintah menjaga bidang kesehatan seperti penemuan vaksin dan distribusi insentif tenaga kesehatan.

"Kuncinya mengendalikan gas dan rem menjadi penting. Diantara gas dan rem ini adalah faktor kesehatan, tenaga kesehatan dan vaksin. Vaksin sedang dipersiapkan untuk diproduksi oleh Biofarma baik tahun 2020 maupun 2021. Beberapa perusahaan dalam tanda petik sudah dalam clinical trial ke-2 dan ke-3, baik yang bekerjasama dengan Sinovac, Senexin, Sinopharm, CEPI, yang terkait dengan Oxford dan yang lain," jelasnya dalam konferensi pers Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional dan Rilis PDB kuartal III-2020 pada Rabu, (05/08/2020) secara virtual di Jakarta.

Terkait dengan "gas" yang harus didorong, ungkap Airlangga, adalah terkait Jaring Pengaman Sosial (JPS), Jaring Pengaman Sektor Riil (JPRS) dan sumber-sumber pendanaan pemerintah melalui sistem penjaminan. Sedangkan yang menjadi sabuk pengamannya adalah (seat belt) adalah Jaring Pengaman Sektor Keuangan.

Ia menekankan antara kesehatan dan perekonomian adalah dua sisi mata uang, keduanya berjalan beriringan. "Program perekonomian agar bisa dilaksanakan agar mata pencaharian masyarakat didorong sambil program pelayanan kesehatan terus dijaga, apalagi kita akan menghadapi Pemilukada di bulan Desember," jelasnya.

Ia mengatakan, Pemilukada akan menjadi faktor pengungkit konsumsi juga karena dana beredar untuk penyelenggaraan sekitar Rp24 triliun dan mungkin dana yang akan dikeluarkan para calon Bupati, Walikota dan Gubernur bisa minimal Rp10 triliun sendiri. Sehingga pada saat Pemilukada akan ada sekitar Rp34 triliun dana beredar.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement