David menjelaskan, alokasi penggunaan laba bersih sebagai dividen merupakan wujud komitmen perusahaan yang ingin memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
"Pembagian dividen tersebut sudah mempertimbangkan keuntungan atau saldo laba positif tahun fiskal dan kewajiban perusahaan untuk mengalokasikan dana cadangan sesuai dengan aturan yang berlaku dan kondisi keuangan. Tingkat pertumbuhan bisnis ke depan juga menjadi pertimbangan dalam pembagian dividen," tutur David.
David mengungkap, BSML berhasil mencatatkan pencapaian yang positif di sepanjang 2023 lalu, di mana laba bersih perseroan mencapai Rp17,07 miliar, meningkat sebesar 6,56 persen dibandingkan dengan realisasi kinerja 2022, dengan laba Rp16,02 miliar.
Hal itu terbukti dengan kemampuan perseroan menurunkan beban pokok pendapatan hingga 11,5 persen menjadi Rp270,97 miliar pada 2023, dari Rp306,20 miliar pada 2022.
"Peningkatan laba bersih ini menunjukkan strategi perusahaan yang efektif dalam mengelola situasi ekonomi hingga berhasil menjaga profitabilitas," ungkap David.