“Dengan pengalaman luas di sektor logistik dan pertambangan, beliau diharapkan dapat memperkuat lini operasional dan memperluas kerja sama bisnis perusahaan,” ujar Vincent.
Perihal kinerja, RMKE mencatat pendapatan usaha sebesar Rp2,46 triliun pada tahun 2024, turun 3,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya akibat normalisasi harga batubara yang turun sebesar 14,3 persen secara tahunan.
Meskipun demikian, perseroan berhasil mempertahankan kinerja laba bersih sebesar Rp274,7 miliar melalui implementasi strategi diversifikasi pendapatan jasa dan efisiensi biaya.
Adapun RMKE menargetkan operasional jalan hauling pada tahun ini sehingga mendapat tambahan volume jasa dari dua kerja sama strategis bersama PT Wiraduta Sejahtera Langgeng (WSL) dan PT Duta Bara Utama (DBU).
“RMKE tetap berkomitmen menjadi mitra logistik andal bagi sektor energi nasional khususnya di Sumatera Selatan, dengan tetap menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutur Vincent.