"Sedangkan untuk ekspor alat berat sepanjang 2022 memang turun karena kebutuhan alat berat di Indonesia lebih banyak dipenuhi dari suplai produk impor," ujar Direktur Utama IPCC, Rio T.N Lasse, dalam keterangan resminya, Rabu (11/1/2023).
Di lain pihak, menurut Rio, kinerja terminal domestik juga tak luput dari 'berkah' geliat industri otomotif yang menunjukkan pertumbuhan permintaan kendaraan. Hal ini juga diperkuat dengan upaya ekspansi IPCC di sejumlah pelabuhan yang telah dikerjasama-operasikan.
Pada segmen CBU, di sepanjang 2022 tercatat 308.870 unit telah terlayani dengan baik, melonjak 67,01 persen dibanding realisasi pada 2021 lalu. Capaian itu diikuti oleh aktifitas bongkar muat domestik untuk motor, yang mencapai 306.760 unit, melesat hingga 288,9 persen dibanding tahun lalu.
Sementara di sektor alat berat tercatat 84.208 unit telah menggunakan jasa perusahaan, melesat hingga 131,87 persen dibanding realisasi 2021.
"(Pertumbuhan kinerja) Ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam hal pengurangan pembatasan kegiatan usaha dan kebijakan pengenaan PPNBM terhadap kendaraan baru serta kebijakan akomodatif lainnya," tutur Rio.