Erick mencatat potensi panas bumi bisa menyediakan listrik hingga mencapai 24 GW, sementara saat ini baru mencapai 2 GW saja. Karena itu, pemaksimalan panas bumi tidak bisa lagi ditunda-tunda, dan harus segera direalisasikan.
Adapun IPO PGE rencananya dilakukan pada November atau Desember 2022 mendatang. Aksi ini menjadi bagian dari reformasi BUMN senilai USD 606 miliar.
Valuasi PGE yang bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi diperkirakan mencapai USD2,2 miliar atau setara Rp32 triliun.
Erick mengatakan penawaran umum saham perdana tersebut akan memberikan peningkatan modal dan kemitraan strategis bagi perusahaan.