IDXChannel - Merek fashion asal Spanyol ZARA terancam boikot imbas kampanye musim terbarunya yang diduga menggunakan korban perang di Palestina sebagai inspirasi.
Informasi sebelumnya, ZARA merilis foto-foto koleksi terbarunya yang berjudul "ZARA Atelier Collection 04". Dalam foto terbarunya, perusahaan ritel tersebut menggunakan properti berupa patung dengan anggota tubuh yang hilang dan setting reruntuhan bangunan yang berdebu mirip dengan situasi di Gaza, Palestina.
Seruan boikot semakin kencang setelah terdapat salah satu foto yang menunjukkan model katalog menggendong manekin terbungkus plastik warna putih. Foto ini diasosiasikan mirip jenazah yang sudah dikafani layaknya korban jiwa di Gaza.
Sumber: arabnews.com
Spekulasi juga beredar, gambar tersebut terlihat mirip dengan peta Palestina yang terbalik. Namun, foto tersebut telah dihapus dari laman resmi dan media sosial ZARA.
Langkah ZARA tersebut membuat brand fashion asal Spanyol ini terus mendapat kecaman hingga gerakan boikot.
Posisi Mitra Adiperkasa (MAPI) selaku distributor ZARA dan Starbucks kini kian terancam pasca gerakan boikot yang lebih meluas.
Nasib MAPI
Saham emiten konglomerat ritel raksasa RI, Mitra Adiperkasa (MAPI), ditutup merah, turun 1,81 persen di level Rp1.630 per saham pada perdagangan Senin (11/12/2023). Saham MAPI sepekan terakhir sudah tertekan 2,4 persen meski secara year to date (YTD) masih menguat 12,8 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Gerakan boikot produk ZARA nampaknya perlu diwaspadai jika efeknya bisa meluas. Jika belajar dari kejadian sebelumnya, raksasa ritel kopi berbasis Seattle, Amerika Serikat (AS), Starbucks juga salah satu yang terdampak seruan boikot karena mendukung Israel.
Saham Starbucks Corp (SBUX) sempat mengalami rekor kerugian seiring meningkatnya kekhawatiran tren penjualan raksasa kopi tersebut
Saham SBUX, yang tercatat di Nasdaq Amerika Serikat (AS), turun 1,6 persen pada perdagangan Senin (4/12/2023) yang merupakan penurunan selama 11 sesi berturut-turut dan menjadi penurunan terlama sejak debut publik (IPO) Starbucks pada 1992.