IDXChannel - Merek fashion asal Spanyol, Zara terancam boikot imbas kampanye musim terbarunya yang diduga menggunakan korban perang di Palestina sebagai inspirasi.
Zara merilis foto-foto koleksi terbarunya yang berjudul "ZARA Atelier Collection 04". Dalam foto terbarunya, perusahaan ritel tersebut menggunakan properti berupa patung dengan anggota tubuh yang hilang dan setting reruntuhan bangunan yang berdebu mirip dengan situasi di Gaza, Palestina.
Seruan boikot semakin kencang setelah terdapat salah satu foto yang menunjukkan model katalog menggendong manekin terbungkus plastik warna putih. Foto ini diasosiasikan mirip jenazah yang sudah dikafani layaknya korban jiwa di Gaza.
Spekulasi juga beredar, gambar tersebut terlihat mirip dengan peta Palestina yang terbalik. Namun, foto tersebut telah dihapus dari laman resmi dan media sosial Zara.
Terancam Merugi
Zara nampaknya kini menghadapi potensi kerugian yang sempat dialami oleh Starbucks dan McDonald’s.
Sejak tanggal 7 Oktober, banyak orang telah bergabung dalam kampanye boikot terhadap beberapa merek multinasional karena hubungan mereka dengan Israel dan dukungan mereka terhadap merek tersebut.
Dalam kasus Zara, meski mendapat protes dari publik, Zara belum mengeluarkan tanggapan atau pernyataan terkait kontroversi tersebut.
Sebelumnya, saham Starbucks Corp (SBUX) mengalami rekor kerugian seiring meningkatnya kekhawatiran tren penjualan raksasa kopi tersebut dampak dari seruan boikot karena mendukung Israel.
Saham SBUX, yang tercatat di Nasdaq Amerika Serikat (AS), turun 1,6 persen pada perdagangan Senin (4/12/2023) yang merupakan penurunan selama 11 sesi berturut-turut dan menjadi penurunan terlama sejak debut publik (IPO) Starbucks pada 1992.
Sementara saham Inditex juga masih menunjukkan tren penguatan pada penutupan perdagangan Jumat (8/12) dengan kenaikan 1,04 persen di level €37,88. Secara Year to Date (YTD), saham Inditex juga masih menguat 47,97 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Ini juga bukan pertama kalinya Zara mendapat kecaman terkait konflik Israel-Palestina. Pada Oktober 2022, warga Palestina memulai kampanye boikot setelah pemegang hak Zara di Israel menyatakan dukungannya terhadap partai ekstremis Yahudi.
Cabang Zara di wilayah pendudukan, mengutip Hindustantimes.com, Minggu (10/12/2023), dilaporkan menderita kerugian finansial yang signifikan akibat boikot sebelumnya, yang diperkirakan mencapai puluhan juta shekel dalam waktu singkat.
Zara berdiri sebagai salah satu retailer pakaian terbesar di dunia, dan pendirinya, Amancio Ortega, menempati peringkat ke-14 individu terkaya secara global, dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar USD75 miliar.
Industria de Diseño Textil, S.A. adalah produsen pakaian multinasional yang berkantor pusat di Arteixo, Galicia, Spanyol. Inditex merupakan induk Zara dan merupakan grup mode cepat terbesar di dunia ini mengoperasikan lebih dari 7.200 gerai di 93 negara di seluruh dunia.