Sisa Rp2,7 triliun tersebut bila dibagi dengan biaya akuisisi Rp2 miliar per menara akan memberikan tambahan sekitar 1.370 menara sehingga membuat total menara Mitratrel berpotensi mencapai 38.089.
Capaian tersebut tentunya akan semakin memantapkan posisi Mitratel sebagai market leader di industrinya.
Sebagai gambaran, hingga akhir Maret 2023, jumlah menara Mitratel tercatat mencapai 36.439, jauh meninggalkan kompetitornya seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan 29.797 menara dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) sebanyak 21.991 menara.
Agresivitas Mitratel dalam menambah portofolio menara mampu membuat perseroan menyalip para kompetitornya tepat di tahun 2022 dari dan menjadi TowerCo dengan jumlah menara terbanyak di Indonesia.
Pada tahun yang sama, Mitratel sukses menggeser posisi TOWR yang dikenal sebagai raksasa menara Indonesia dengan total jumlah menara mencapai 29.794 menara.