Jackie menyebut perseroan memutuskan untuk tetap menurunkan belanja pemasaran hingga terus mengoptimalkan seluruh beban biaya di setiap lini.
"(Ini dilakukan) untuk mendukung fundamental perseroan," pungkasnya.
Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, GOTO mencatatkan nilai transaksi bruto (GTV) sebesar Rp161 triliun, atau tumbuh 33% secara year on year. Lebih jauh, pendapatan bruto juga meningkat 30% yoy pada kuartal III mencapai Rp5,9 triliun, atau Rp7,96 triliun di periode Januari - September 2022.
(DES)