TikTok dan Potensi Kongsi dengan GOTO
Dimiliki oleh ByteDance yang berbasis di Beijing, TikTok telah mencoba memetakan jalur baru untuk fitur dengan pertumbuhan tercepat, TikTok Shop, di negara RI, yang berpenduduk 278 juta jiwa yang seharusnya menjadi contoh ekspansi global dari AS ke Eropa.
Bagi GoTo, perusahaan internet terbesar di Indonesia, kesepakatan dengan TikTok bisa berisiko karena akan membantu pesaing ritel online terbesarnya untuk tetap beroperasi di negara tersebut. Namun, hal ini juga akan memberikan GoTo mitra media sosial global yang kuat dalam sebuah perjanjian yang dapat meningkatkan volume belanja dan pembayaran bagi kedua perusahaan.
TikTok sebelumnya telah berupaya melibatkan pejabat pemerintah dan perusahaan media sosial lainnya untuk mencari cara memulai kembali operasi e-commerce di negara tersebut.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk Tokopedia, PT Bukalapak.com dan Blibli untuk kemungkinan kemitraan.
Indonesia adalah pasar pertama dan terbesar untuk TikTok Shop, dan belanja online telah menjadi fitur aplikasi media sosial dengan pertumbuhan tercepat dengan basis penggemar yang terus berkembang di negara ini.
TikTok memulai fitur belanja di Indonesia pada 2021 dan kesuksesan instannya telah mendorongnya untuk berekspansi ke ritel online di pasar lain, termasuk Amerika Serikat.
Indonesia adalah salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang melakukan perlawanan terhadap TikTok.
Menyusul pembatasan di Indonesia, negeri jiran Malaysia mengatakan pihaknya sedang mempelajari kemungkinan meregulasi TikTok dan operasi e-commerce-nya. Raksasa media sosial ini sudah menghadapi kemungkinan larangan dan pengawasan di negara-negara seperti AS, Eropa, dan India karena masalah keamanan nasional. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.