“Dukungan dari perbankan penyedia KPR ini juga salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk mendukung agresivitas pertumbuhan penjualan yang sedang dikejar oleh perseroan,” tutur Edy.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa, penyediaan perumahan saat ini masih dihadapkan pada tantangan besar untuk menyelesaikan 12,71 juta backlog rumah tangga, dan terus bertambah sekitar 600.000 – 800.000 rumah tangga baru setiap tahunnya.
Hal itu membuat penyediaan hunian layak bagi masyarakat masih menjadi isu sentral sektor perumahan tahun ini. Kondisi tersebut memberikan peluang kepada Relife Asia untuk berkontribusi memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat.
“Perseroan menangkap ini sebagai peluang, sekaligus menjadikannya momentum untuk mengejar pertumbuhan penjualan yang agresif dengan ikut berkontribusi menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat,” kata Direktur Utama RELF, Ivan Darmanto.
Sebagai informasi, RELF resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Juni 2023 lalu. Adapun, dana hasil penawaran umum atau initial public offering (IPO) akan digunakan untuk akuisisi lahan dalam rangka membuka dua proyek di lokasi baru.