IDXChannel – Perusahaan kendaraan listrik (EV) Grup Bakrie PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,75 miliar saham.
Menurut prospektus singkat, terbit pada Kamis (25/5/2023), jumlah tersebut setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.
Perusahaan yang akan menggunakan kode ticker VKTR ini mematok harga penawaran berkisar antara Rp100 sampai Rp130 per saham. Dengan harga tersebut, VKTR berpotensi meraup dana IPO sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,14 triliun.
Rencananya, dana hasil IPO akan digunakan oleh perusahaan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), penyertaan modal ke anak usaha, pelunasan utang, hingga modal kerja dan/atau operational expenditure (OPEX).
Adapun, rincian penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut:
- Sekitar 39,93% dari dana akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX).
- Sekitar 11,59% dari dana akan diberikan kepada Perusahaan Anak, PT Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal untuk pengembangan usaha yang mendukung kegiatan Perseroan.
- Sekitar 2,49% atau Rp21.460.000.000 akan digunakan untuk pelunasan utang kepada PT Tambara Tama Mandiri.
- Sekitar 1,38% atau USD759.459 akan digunakan untuk pelunasan utang kepada PT Andara Multi Sarana.
- Sekitar 44,61% dari dana akan digunakan untuk modal kerja dan Operational Expenditure (OPEX) guna memenuhi kebutuhan operasional, termasuk biaya administrasi umum, pembelian persediaan untuk penjualan bus listrik, truk listrik, dan sepeda motor listrik, serta biaya lainnya.
Dalam hajatan IPO, perusahaan juga melakukan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau "ESA") sebanyak-banyaknya 1% dari Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum, yaitu sebanyak-banyaknya 87.500.000 saham.
Selanjutnya, perusahaan juga melaksanakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Program atau "MSOP") dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.312.500.000 saham atau sebanyak-banyaknya 2,91% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham, ESA, dan MSOP.
Bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia, PT Samuel Sekuritas Indonesia, dan Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM). Sedangkan, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Soal jadwal, masa bookbuilding atau penawaran awal berlangsung pada 26 – 31 Mei 2023, perkiraan tanggal efektif 8 Juni 2023, perkiraan masa penawaran umum pada 12-14 Juni 2023, perkiraan tanggal penjatahan pada 14 Juni 2023, dan perkiraan tanggal pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Juni 2023.
Informasi saja, dengan asumsi terjualnya seluruh saham yang ditawarkan, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan menguasai 45,55 persen saham VKTR pasca-IPO. Kemudian, PT Bakrie Metal Industries 22,05 persen, PT Kuantum Akselerasi Indonesia 12,40 persen, dan masyarakat 20 persen.