Tetapi kenaikan suku bunga 75 basis poin yang diumumkan oleh The Fed pada hari Rabu, ditambah dengan tindakan sebelumnya pada bulan Maret, Mei dan Juni, kini telah mendongkrak suku bunga bank sentral dari mendekati nol ke level antara 2,25% dan 2,50%. Itu merupakan pengetatan kebijakan moneter tercepat sejak mantan Ketua Fed Paul Volcker berjuang melawan inflasi dua digit pada 1980-an.
Harga konsumen belum menembus angka tahunan 10% hingga saat ini, tetapi sudah mencapai level 9,1% yang cukup untuk mendorong The Fed dan Biden dalam mengambil kebijakan terutama menjelang pemilihan kongres pada bulan November.
Lebih lanjut, Powell mengatakan dia tidak berpikir resesi akan diperlukan untuk memperbaiki masalah kali ini. Dia mengakui bahwa ekonomi sedang melambat dan kemungkinan perlu lebih lambat agar The Fed menurunkan harga.
"Kami ingin melihat permintaan berjalan di bawah potensi untuk periode yang berkelanjutan untuk menciptakan kelesuan dalam perekonomian,” kata Powell dalam konferensi pers. "Kami mencoba melakukan jumlah yang tepat. Kami tidak mencoba untuk mengalami resesi," tegasnya.