IDXChannel - Berbagai pihak telah memprediksi perekonomian global tahun ini bakal dibayangi risiko terjadinya resesi, seiring tren kenaikan inflasi yang terjadi di berbagai negara.
Kondisi tersebut juga tak luput dari perhatian perusahaan dalam negeri. Salah satunya PT Indonesian Property Paradise Tbk (INPP), yang bergerak di bisnis properti dan pengelolaan pusat perbelanjaan.
Meski tentu tetap menyiapkan langkah antisipasi, namun INPP meyakini bahwa kondisi yang terjadi saat ini tidak akan lebih buruk dari kondisi pandemi, yang notabene telah berhasil dilaluinya dengan baik.
"Memang kita semua tahu kondisi eksternal seperti apa, mulai dari situasi geopolitik, resolusi China-Taiwan sampai posisi tekanan inflasi dan suku bunga. Tapi kalau boleh dibandingkan dengan kondisi 2020-2021 sampai 2022 kemarin (masa pandemi), menurut Saya, tidak ada yang lebih (buruk) dari masa-masa itu," ujar Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Presiden Direktur INPP, Anthony Prabowo Susilo, kepada idxchannel, Selasa (24/1/2023).
Menurut Anthony, kondisi Indonesia saat masa pandemi bahkan pernah mencatatkan rekor kasus COVID-19 hingga 55.000 kasus per hari. Dengan kondisi masyarakat yang sedang dihantam badai pandemi sedahsyat itu, logikanya hampir mustahil bagi dunia industri untuk dapat terus bertahan.
"Rekor omicron itu betul-betul (buruk). Tapi faktanya kita bisa lewati (tantangan) itu, bisa keluar dari tekanan itu. Ini bukti bahwa pengusaha Indonesia itu tangguh. Kita semua ini alumni dari kondisi yang demikian gelap. Jadi kalau ada yang bilang tahun ini gelap, Saya pikir tidak ada yang lebih gelap dari saat-saat (pandemi) kemarin," tegas Anthony.
Dengan keyakinan tersebut, Anthony pun tanpa ragu menyatakan bahwa INPP telah memasang target pertumbuhan pendapatan sebesar 20 hingga 25 persen pada tahun ini.
Target tersebut didasarkan pada fakta bahwa beberapa proyek yang dikerjakan INPP sudah bakal rampung pada tahun ini.
"Kami ada beberapa proyek yang sudah akan serah terima pada tahun ini. Belum lagi proyek baru yang juga sudah mau jalan, dan topping off di awal 2024. Jadi kalau ditanya bagaimana (proyeksi) kami di 2023, dengan yang telah kita lalui selama ini, tentu saja kami optimistis," tegas Anthony. (TSA)