“Current Account Defisit Indonesia diperkirakan akan lebih kecil dari -1% dari GDP dan fiscal deficit juga akan lebih kecil dari -3% dari GDP. Begitu juga inflasi Indonesia tahun 2024 ini diperkirakan akan 2.5% GDP. Sehingga dari semua faktor di atas tersebut, Indonesia memiliki kestabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang baik” ujar Herman dalam keterangan tertulis, Kamis (22/2/2024).
Terlepas dari insight yang disampaikan di atas, Herman mengatakan investor, termasuk calon investor muda, harus tetap melakukan monitoring risiko dari berbagai aspek, salah satunya aspek geopolitik.
“Risiko utama dari perang ini adalah apabila tensi di Laut Merah semakin memanas karena akan berdampak bahaya untuk harga minyak bumi bila sampai naik tak terkendali dan berakibat pada naiknya lagi inflasi global. Kami mengharapkan ada resolusi perdamaian segera di tahun 2024 ini, baik di Ukraina dan Gaza” tambah Herman.
Herman juga mengatakan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi pasar dan strategi investasi yang tepat dapat menjadi bekal bagi generasi muda untuk menerapkan pengelolaan keuangan dan investasi yang sehat, tepat, dan efektif.
“Kami berharap dengan adanya platform diskusi seperti ICMSS, generasi muda Indonesia akan semakin memahami mengenai pentingnya literasi investasi, sehingga dapat semakin aktif dan berperan dalam mengembangkan pasar modal dan ekonomi Indonesia ke depan” pungkasnya.
(FRI)