Aplikasi tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan kampanye #DariAwamJadiPaham, aplikasi itu menyederhanakan penggunaan bahasa pasar saham agar lebih mudah dipahami para first-time traders.
Brand Ambassador Saham Rakyat, Kaesang Pangarep menuturkan bahwa investasi saham menjadi salah satu cara berinvestasi yang aman dan menguntungkan, melalui aplikasi ini, Saham Rakyat ingin menghapus stigma bahwa investasi saham itu rumit dipahami karena bahasa yang njelimet.
“Melalui aplikasi ini, para warga cuan (sebutan untuk para pengguna aplikasi) bisa berkenalan dengan saham, belajar, dan berinvestasi saham dengan aman,” tutur Kaesang.
Menurut Kaesang, pasar saham mendapatkan momentumnya di kalangan generasi muda selama 2 tahun terakhir.
Berdasarkan hasil riset Katadata Insight Center, sebanyak 41,3 persen generasi milenial mengaku mulai membeli saham dalam 1-2 tahun terakhir. Sebanyak 48,1 persen kelompok usia gen-Z juga mengaku telah membeli saham kurang dari 1 tahun terakhir.
Aplikasi Saham Rakyat memiliki berbagai fitur penting untuk mendukung kegiatan belanja saham para penggunanya, antara lain fitur saham favorite, fitur group chat, fitur keranjang belanja, fitur chat bantuan di dalam aplikasi, dan terutama fitur jual beli yang sangat mudah.