“Mayoritas IPO kita itu strategic, bukan real IPO sebenarnya. Jika mereka mau cari funding, mereka itu lebih ke bank atau ke investor lain,” ujarnya.
Market Dinilai Tak Kondusif
Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia, Budi Frensidy menilai, tak tercapainya target IPO juga dilatarbelakangai oleh kondisi market yang tidak kondusif.
Mulai dari era suku bunga tinggi maupun kondisi geopolitik.
“Target menjadi semakin berat tatkala tren indeks (IHSG) turun dari 7.905 pada 19 September hingga di bawah 7.200 alias jadi negatif ytd. Yang tadinya minat juga kemungkinan akan menunda jika pasar tidak kondusif,” tutur Budi kepada IDX Channel.
Budi menilai, ada anomali terhadap kondisi market Indonesia, dibandingkan bursa negara-negara lain.
“Bursa-bursa di banyak negara termasuk AS kan terjadi all time high. Jadi, bursa kita dan beberapa bursa lain justru anomali karena tidak mampu melesat,” kata Budi.