Honesti mengaku, kontribusi B2B atas pendapatan perseroan sangat besar. Bahkan, nilainya berpotensi meningkat lantaran masifnya era digitalisasi yang membuat sejumlah perusahaan melakukan adaptasi.
Dia mencontohkan, industri keuangan, perbankan, asuransi, hingga pertambangan masif melaksanakan digitalisasi. Sehingga, kondisi ini menjadi pasar yang menjanjikan bagi Telkom dengan segmen B2B-nya.
"Karena luas sekali di industri B2B ini, apalagi kalau kita lihat industri vertikalnya, finance-nya saja ada banyak ini. Ada banking, ada asuransi dan macam-macam. Belum lagi di mining, kita lihat bahwa ceruk pasar yang harus segera kita masuki," paparnya.
"Jadi pasca pandemi teknologi makin berperan kalau ingin melakukan perbaikan dari sisi model bisnis. Sehingga mereka melihat bahwa IT digitalisasi cara mereka membuat bagaimana tetap eksis. Ruang tunggunya semakin besar, maka kita juga lakukan transformasi seperti itu," pungkas Honesti.
(FAY)