sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Bahan Baku Naik, Saham Emiten Unggas JPFA-MAIN Masih Menarik?

Market news editor Desi Angriani
29/09/2024 15:16 WIB
Harga ayam broiler turun 2,4 persen pada minggu ketiga September 2024, atau sekitar Rp18 ribu per kilogram.
Harga Bahan Baku Naik, Saham Emiten Unggas JPFA-MAIN Masih Menarik? (Foto: MNC Media)
Harga Bahan Baku Naik, Saham Emiten Unggas JPFA-MAIN Masih Menarik? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga ayam broiler turun 2,4 persen pada minggu ketiga September 2024, atau sekitar Rp18 ribu per kilogram, dari minggu sebelumnya. 

Untuk DOC (anak ayam), harganya mengalami kenaikan ke Rp5.500 setelah sempat turun ke kisaran Rp4.000 sejak pertengahan Agustus di wilayah Jawa.

Di sisi bahan baku, harga jagung lokal menguat, dipengaruhi curah hujan di luar Jawa yang mungkin memengaruhi hasil panen. Harga pakan dari bungkil kedelai (SBM) juga mengalami kenaikan sekitar 1 persen per minggu dengan rata-rata harga mencapai USD319 per ton. 

Sepanjang 2024, harga bungkil kedelai telah turun sekitar 17,8 persen tetapi diprediksi akan mengalami kenaikan di masa depan seiring datangnya musim hujan dan potensi fenomena La Nina.

Berdasarkan hal tersebut, Samuel Sekuritas memproyeksikan saham emiten unggas seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) masih menarik dikoleksi.

Pasalnya, ada kebijakan pemerintah yang menguntungkan seperti program makan siang gratis, relaksasi harga, serta pengurangan kuota impor Grand Parent Stock (GPS).

"Ke depan, kami memprediksi harga bahan baku akan terus naik. Di tengah kondisi ini, perusahaan seperti JPFA dan MAIN dinilai memiliki potensi yang baik karena didukung oleh kebijakan pemerintah yang menguntungkan," tulis riset Samuel Sekuritas, Jumat (27/9/2024).

Berdasarkan data RTI, saham JPFA ditutup menguat 1,75 persen ke harga Rp1.455 pada Jumat (27/9/2024). Namun, dalam sepekan saham tersebut sudah minus 6,73 persen. Secara year to date saham JPFA menguat 23,31 persen. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp17,06 triliun dengan PER 5,77 dan PBVR 1,17.

Sementaraitu, saham MAIN ditutup merah ke Rp780 atau turun tipis 0,64 persen. Dalam sepekan, saham MAIN sudah terkoreksi 4,88 persen dan secara year to date (ytd) tumbuh positif 51,46 persen. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp1,75 triliun dengan PER 2,99 dan PBVR 0,72.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement