sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Barang Turun, Inflasi AS Susut pada Mei 2024

Market news editor Febrina Ratna
28/06/2024 22:21 WIB
Inflasi bulanan Amerika Serikat (AS) susut pada Mei setelah rilis data indeks PCE price menunjukkan pertumbuhan yang lebih kecil pada Mei 2024.
Harga Barang Turun, Inflasi AS Susut pada Mei 2024. (Foto: MNC Media)
Harga Barang Turun, Inflasi AS Susut pada Mei 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Inflasi bulanan Amerika Serikat (AS) susut pada Mei karena hanya terjadi kenaikan kecil pada biaya jasa. Di sisi lain, terjadi penurunan harga barang terbesar dalam enam bulan terakhir.

Laporan dari Departemen Perdagangan AS pada Jumat (28/6/2024) menunjukkan indeks PCE Price atau indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 2,6 persen dalam 12 bulan hingga Mei 2024, lebih rendah dari kenaikan 2,7 persen di bulan April.

Indeks PCE price inti naik tipis 0,1 persen pada Mei 2024, kenaikan terkecil sejak November 2023. Hal ini menyusul revisi naik 0,3 persen pada April 2024. Indeks PCE price inti sebelumnya dilaporkan naik 0,2 persen pada April.

Inflasi inti meningkat 2,6 persen secara tahunan pada Mei, kenaikan terkecil sejak Maret 2021, setelah naik 2,8 persen pada April.

Inflasi jasa PCE tidak termasuk energi dan perumahan juga hanya naik tipis 0,1 persen bulan lalu setelah naik 0,3 persen di bulan April.

Selain itu, terjadi penurunan besar pada harga barang-barang rekreasi dan kendaraan serta perabotan dan peralatan rumah tangga yang tahan lama.

Harga bensin dan barang energi lainnya juga turun 3,4 persen. Pakaian dan alas kaki juga lebih murah pada Mei 2024.

Di sisi lain, biaya jasa meningkat 0,2 persen, terangkat oleh kenaikan harga perumahan dan utilitas serta layanan kesehatan. Namun, biaya jasa keuangan dan asuransi turun 0,3 persen setelah naik selama lima bulan berturut-turut. Biaya-biaya ini, bersama dengan biaya perumahan, merupakan salah satu pendorong utama inflasi jasa.

Adapun, bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) menjadikan PCE price sebagai pertimbangan dalam kebijakan moneter di mana inflasi ditargetkan sebesar 2 persen.

Meski begitu, para trader menaikkan harapan mereka terhadap penurunan suku bunga Fed pada September setelah rilis data indeks PCE price.

"Ini membantu argumen bahwa inflasi terlihat lebih baik, yang mungkin membuka pintu bagi penurunan suku bunga di akhir tahun ini," kata James Knightley, kepala ekonom internasional di ING seperti dilansir dari Reuters, Jumat (28/6/2024).

Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan mengatakan PCE price yang datar pada Mei mengikuti kenaikan 0,3 persen pada April. Selain itu, harga barang turun 0,4 persen, terbesar sejak November lalu.

Pasar keuangan melihat peluang itu sebagai kesempatan untuk The Fed menurunkan suku bunga pada September sekitar 68 persen dibandingkan dengan sekitar 64 persen sebelum data dirilis, meskipun para pengambil kebijakan baru-baru ini mengadopsi pandangan yang lebih hawkish.

The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan overnight pada kisaran 5,25-5,50 persen sejak Juli lalu.

Selain harapan penurunan suku bunga, rilis data PCE price turut mendorong saham-saham AS dibuka lebih tinggi. Dolar sebagian besar tidak berubah terhadap sejumlah mata uang. Sementara itu, harga Treasury AS sebagian besar lebih tinggi.

Belanja Masyarakat Meningkat secara Moderat

Departemen Perdagangan AS juga melaporkan belanja konsumen sedikit meningkat pada Mei. Hal ini meningkatkan optimisme bahwa bank sentral AS dapat merancang “soft landing” yang sangat diinginkan bagi perekonomian di mana inflasi turun tanpa memicu resesi dan peningkatan tajam dalam pengangguran.

Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, meningkat 0,2 persen pada bulan lalu setelah naik 0,1 persen pada bulan April.

Kelelahan akibat inflasi, biaya pinjaman yang lebih tinggi, serta berkurangnya tabungan menghambat pengeluaran. Meskipun demikian, belanja konsumen tetap didukung oleh ketahanan pasar tenaga kerja, yang terus menghasilkan kenaikan upah yang besar.

Pendapatan pribadi meningkat 0,5 persen setelah naik 0,3 persen di bulan April. Upah melonjak 0,7 persen.

Pendapatan rumah tangga setelah memperhitungkan inflasi dan pajak naik sebesar 0,5 persen. Konsumen menabung lebih banyak, sehingga menaikkan tingkat tabungan menjadi 3,9 persen dari 3,7 persen di bulan April.

Pengeluaran yang disesuaikan dengan inflasi naik kembali 0,3 persen setelah turun 0,1 persen di bulan April. Peningkatan belanja konsumen riil menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan konsumsi pada kuartal ini.

Belanja konsumen melambat tajam pada kuartal pertama, membantu membatasi perekonomian pada laju pertumbuhan tahunan sebesar 1,4 persen. Perekonomian tumbuh pada kecepatan 3,4 persen pada kuartal keempat.

Perkiraan pertumbuhan untuk kuartal kedua sebagian besar berada di bawah angka 2 persen.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement