sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Batu Bara cs Rontok, Sahamnya di RI Ikutan Melayang

Market news editor Fiki Ariyanti
11/05/2023 13:47 WIB
Harga komoditas, seperti batu bara, emas, nikel, timah, dan lainnya tercatat mengalami pelemahan. Bagaimana nasib sahamnya di Indonesia?
Harga Batu Bara cs Rontok, Sahamnya di RI Ikutan Melayang (Foto MNC Media)
Harga Batu Bara cs Rontok, Sahamnya di RI Ikutan Melayang (Foto MNC Media)

IDXChannel - Harga komoditas, seperti batu bara, emas, nikel, timah, dan lainnya tercatat mengalami pelemahan. Kondisi ini ikut menyeret harga saham perusahaan berbasis komoditas tersebut pada perdagangan hari ini (11/5/2023).

Sektor energi dan sektor bahan baku memimpin penurunan, sehingga mendorong IHSG sesi I terkoreksi cukup dalam 1,18 persen ke 6.731. Sektor energi anjlok 2,01 persen dan sektor bahan baku terhempas 2,10 persen. 

"Kami melihat pelemahan IHSG lebih didorong oleh kejatuhan saham berbasis komoditas, yang merespons pelemahan harga komoditas global pada semalam," tulis riset harian Panin Sekuritas, Kamis (11/5/2023).

Harga batu bara semalam (10/5) ditutup anjlok 1,56%, diikuti nikel nyungsep 4,10%, timah melorot 1,2%, CPO terhempas 2,96%, minyak mentah WTI tergelincir 1,56% yang disebabkan beberapa sentimen dari pelemahan permintaan dari beberapa negara importir. 

"Per April 2023 impor batu bara China melambat, diikuti pelemahan permintaan minyak mentah di China. Ditambah kondisi di Eropa yang akan memasuki musim semi membuat permintaan batu bara akan melemah di Eropa," menurut catatan riset.

Lalu bagaimana dengan gerak saham perusahaan tercatat atau emiten berbasis komoditas?

Hingga pukul 13.31 WIB, harga saham ADRO terjungkal 4,76 persen ke 2.800. Padahal Adaro Energy hari ini mengumumkan akan membagikan dviden tunai sebesar USD500 juta atau Rp7,36 triliun. 

Pun dengan saham ITMG yang anjlok 6,21 persen ke 28.325. Indo Tambangraya Megah melaporkan penurunan laba di kuartal I-2023 sebesar 14,32 persen menjadi USD182,72 juta atau sekira Rp2,69 triliun (asumsi kurs Rp14.700 per USD).

Saham sektor energi lainnya yang terpantau mengalami koreksi cukup tajam adalah Sumber Global Energy. Saham SGER melayang 6,35 persen ke 590. Selain itu saham PTIS yang longsor 6,94 persen ke 322. 

Sedangkan saham sektor industri dasar mayoritas berada di zona merah. Saham ANTM jeblok 2,86 persen ke 2.040. Saham SMGR terkoreksi dalam 3,31 persen ke 5.850, saham INKP terperosok 2,37 persen ke 7.200. Selain itu, ada saham NICL yang jatuh 6,47 persen ke 260 dan saham TINS melemah 0,51 persen ke 985.

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement