sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Batu Bara Menguat, Simak Pergerakan Saham ABMM hingga UNTR

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
02/04/2024 10:50 WIB
Saham batu bara cenderung menguat pada perdagangan Selasa (2/4/2024) seiring harga komoditas acuannya turut terapresiasi.
Harga Batu Bara Menguat, Simak Pergerakan Saham ABMM hingga UNTR. (Foto: Freepik)
Harga Batu Bara Menguat, Simak Pergerakan Saham ABMM hingga UNTR. (Foto: Freepik)

Namun, keengganan China dan India untuk mengurangi ketergantungan terhadap batu bara telah membuat harga batu bara jauh di atas rata-rata harga sebelum tahun 2021.

Laporan terbaru juga menyebutkan produksi batu bara India mencapai angka tertinggi baru sebesar 997,4 juta ton pada tahun fiskal 2024 (FY24).

Ini berarti peningkatan sebesar 11,67 persen dibandingkan tahun sebelumnya, namun masih jauh dari target 1 miliar ton, kata Kementerian Batu bara India dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (1/4). Pada FY23, produksi batu bara India mencapai 893,19 juta ton.

Pasokan batu bara untuk sektor ketenagalistrikan di India juga naik 5,4 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 618,5 juta ton pada tahun fiskal yang baru berakhir, dari 586,6 juta ton pada FY23.

Selain itu, pasokan batu bara ke sektor non-listrik meningkat sebesar 25 persen, mencapai 135 juta ton, naik dari 108,1 juta ton pada FY23.

Naiknya harga batu bara dibarengi dengan kenaikan harga gas alam yang mengalami downtrend dalam beberapa waktu terakhir. Umumnya, pergerakan harga gas alam dan batu bara bergerak beriringan.

Harga gas alam AS naik lebih dari 4 persen menjadi di atas USD1,8/MMBtu pada hari Senin karena berlanjutnya penurunan produksi dan perkiraan permintaan yang lebih banyak pada minggu depan dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Produksi gas turun rata-rata 100,8 miliar kaki kubik per hari (bcfd) di bulan Maret, turun dari 104,8 bcfd di bulan Februari karena beberapa perusahaan energi, termasuk EQT dan Chesapeake Energy, menunda penyelesaian sumur dan mengurangi aktivitas pengeboran lainnya.

Harga gas alam juga turun 25 persen pada kuartal pertama 2024 setelah musim dingin yang sejuk dengan rekor produksi yang memungkinkan perusahaan utilitas menyimpan lebih banyak gas secara signifikan dibandingkan biasanya pada tahun ini. Stok gas alam berada sekitar 41 persen di atas tingkat normal sepanjang tahun ini.

Ke depan, harga gas alam diperkirakan akan tetap berada di bawah tekanan karena prakiraan cuaca yang sejuk, cadangan gas yang cukup, dan berkurangnya aliran gas ke kilang ekspor LNG.

Faktor-faktor ini dapat menyebabkan konsumsi gas AS mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024 dan pengurangan produksi pertama sejak 2020. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement