sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Batu Bara Menguat, Simak Pergerakan Saham ABMM hingga UNTR

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
02/04/2024 10:50 WIB
Saham batu bara cenderung menguat pada perdagangan Selasa (2/4/2024) seiring harga komoditas acuannya turut terapresiasi.
Harga Batu Bara Menguat, Simak Pergerakan Saham ABMM hingga UNTR. (Foto: Freepik)
Harga Batu Bara Menguat, Simak Pergerakan Saham ABMM hingga UNTR. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham batu bara cenderung menguat pada perdagangan Selasa (2/4/2024) seiring harga komoditas acuannya turut terapresiasi.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.37 WIB, saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) tumbuh 3,08 persen ke Rp4.020 per saham, PT Harum Energy Tbk (HRUM) menguat 2,58 persen, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terapresiasi 2,50 persen.

Kemudian, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 2,39 persen, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) 1,52 persen, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) tumbuh 1,52 persen.

Nama lainnya, saham MCOL juga mendaki 1,30 persen, GEMS menghijau 1,28 persen, FIRE (1,05 persen), BYAN (1,05 persen) dan ITMG (0,76 persen).

Beberapa saham lainnya terbenam di zona merah, macam INDY yang terkoreksi 1,63 persen, ADMR minus 2,68 persen.

Diwartakan sebelumnya, harga batu bara berjangka (futures) melonjak 2,25 persen di level USD132 per ton pada perdagangan Senin (1/4).

Ini menandai kenaikan batu bara di awal pekan setelah harga emas hitam tertekan dalam dua pekan terakhir. Secara mingguan, harga batu bara naik 2,37 persen.

Sebelumnya, batu bara berjangka Newcastle diperdagangkan di kisaran USD129 per ton, karena ketidakpastian permintaan dari China bersamaan dengan pasokan yang stabil.

Kekhawatiran pasar masih ada terkait permintaan listrik di China di tengah meningkatnya tantangan makroekonomi bagi konsumen batu bara terbesar dunia tersebut.

Data resmi PMI China menunjukkan kontraksi kelima berturut-turut di sektor manufaktur negara tersebut, yang merupakan salah satu indikator terbaru sentimen batu bara dan diperparah oleh penurunan sentimen konsumen dan sektor properti.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement