Sementara itu, untuk aktivitas manufaktur dan konstruksi yang lebih lambat menghadirkan tantangan bagi batu bara metalurgi di lingkungan saat ini, ADMR tetap berada di jalur yang tepat untuk memenuhi panduan produksi sebesar 2,8 sampai 3,3 metrik ton (MT) pada 2022.
Selain itu, lanjut Christian, perseroan terus mendukung transformasi dalam Grup Adaro, mencapai tonggak baru dalam rencana untuk melakukan peletakan batu pertama pada awal 2023 di pabrik peleburan Aluminium sebagai proyek pertama dalam pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia di Kalimantan Utara.
ADMR melaporkan pendapatan usaha senilai USD435,66 juta sepanjang semester I-2022. Jumlah itu meningkat 165,4% dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar USD164,15 juta.
Pendapatan usaha tersebut dihasilkan dari ASP yang lebih tinggi dari lingkungan harga yang lebih kuat di semester I-2022 dan volume penjualan yang lebih tinggi. ASP naik 143% dibandingkan ASP di periode yang sama sebelumnya.