Kemudian, produksi CPO meningkat sebesar 23% YoY menjadi 304 ribu ton, diikuti kenaikan Sawit Produksi Kernel (PK) dan Palm Kernel Oil (PKO) secara tahunan masing-masing sebesar 21% dan 28% atau setara dengan 55.524 ton dan 18.250 ton.
Pendapatan perseroan naik ditopang kenaikan volume penjualan sawit. Pendapatan DSNG sepanjang kuartal II-2023 tercatat mengalami peningkatan, di mana mencapai Rp2,3 triliun (naik 10,9% QoQ) dan membawa pendapatan kumulatif semester I-2023 mencapai Rp4,4 triliun dengan GPM di level 24,2% (semester I-2023: 31,3%).
Pendapatan Perseroan disumbang melalui segmen industri minyak sawit sebesar Rp3,85 triliun (naik 27,9% YoY) atau 88,4% dari total pendapatan, disusul segmen industri produk kayu sebesar Rp504,6 miliar (merosot 35,4% YoY).
Sementara pada kuartal II ini, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih Rp148 miliar (turun 30,8% QoQ; turun 42,7% YoY) yang membawa pendapatan pada semester I ini menjadi Rp362 miliar (anjlok 21,8% YoY).
Penurunan tersebut disebabkan karena adanya peningkatan beban penjualan dan beban umum dan administrasi masing-masing menjadi Rp209,3 miliar dan Rp202 miliar, serta adanya rugi dari perubahan nilai wajar aset biologis sebesar Rp44,9 miliar.